Tahun 2011 tinggal beberapa hari lagi dan kini saatnya bagi perusahaan untuk mengreview perkiraan-perkiraan risiko di awal tahun dan fakta yang terjadi selama 2011. Hal ini diperlukan untuk membuat perkiraan risiko untuk tahun 2012 nanti karena risk management merupakan sistem yang kontinyu. Kegiatan review risiko bertujuan untuk melakukan risk assessment dimana selain itu diperlukan juga identifikasi risiko baru. Di dalam risk assessment, risiko-risiko dapat dikelompokkan ke dalam 4 kuadrant. Kuadran I: high impact, low likelihood, Kuadrant II: Low impact Low Likelihood, Kuadrant III: High Impact,High likelihood, Kuadrant IV:Low Impact,High likelihood.
Dibawah ini akan diberikan beberapa contoh risiko, diharapkan dapat memberi gambaran bagi anda.
Bencana alam seperti gempa bumi, angin kencang dapat dimasukkan ke dalam kuadrant I. Agar dapat memahami dampak bencana alam di Indonesia secara lengkap anda dapat melihat website http://www.preventionweb.net/english/countries/statistics/risk.php?cid=80. Auto liability yang jarang terjadi dan memiliki dampak kecil dapat dimasukkan ke dalam kuadaran II. Risiko keuangan yang dapat mempengaruhi net income seperti currency fluctuation, political risk, dan commodity pricing. Kompensansi pekerja yang sering terjadi dan memiliki dampak kecil dapat dimasukkan ke dalam kuadran IV.
Tujuan dari Risk assessment adalah dapat mengkontrol risiko dan dapat menimalisir kerugian yang disebabkan risiko. Menurut anda, risiko apa saja di tahun 2012? :)
Showing posts with label Management Risiko. Show all posts
Showing posts with label Management Risiko. Show all posts
Thursday, 22 December 2011
Monday, 15 March 2010
Risiko Kredit
Risiko kredit (credit risk) adalah risiko kerugian yang diderita bank, terkait dengan kemungkinan bahwa pada saat jatuh tempo, counterparty-nya gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada bank. Singkat kata, Credit risk adalah risiko kerugian bagi bank karena debitur tidak melunasi kembali pokok pinjamannya (plus bunga.
Risiko kredit ini telah menyebabkan harapan investor memperoleh bunga serta pokok investasi maupun tabungannya ataupun capital gain berubah menjadi kerugian bila bank jatuh bangkrut atau unit reksa dana gagal membayar redemption atau bila harga saham dan obligasi jatuh.
Fokus manajemen risiko yang utama adalah portofolio hutang (loan), meskipun prinsip-prinsip yang berkaitan dengan penentuan kelayakan kredit, berlaku untuk penilaian pihak yang mengeluarkan instrumen keuangan.
Secara umum terdapat tiga tipe risiko kredit antara lain:
• Personal or consumer risk
• Corporate or company risk
• Sovereign or country risk
Namun bagi bank risiko kerugian menyusul terjadinya risiko kredit merupakan hal yang wajar mengingat hal itu terkait dengan bisnis inti bank yaitu lending based business. Bank merupakan lembaga dengan tingkat leverage atau debt-equity ratio yang tinggi. Fakta itu telah menyebabkan permodalan bank dapat tergerus habis seketika dalam waktu singkat bila para defaultnya memiliki default rates yang tinggi.
Terdapat 3 macam cara untuk mengukur risiko kredit:
1. Qualitative models
2. Credit Scoring models
3. Newer Models
Sumber:
Anthony Saunders, dan Marcia Millon Cornett (2008), Financial Institutions Management: A Risk Management Aproach, New York, McGraw-Hills Companies,Inc.
Hennie Van Greuning, Sonja Brajovic Bratanovic (2003),Analyzing and Managing Bangking Risk: A framework for assessing Corporate Governance and Financial Risk,Washington,Published by The World Bank (The World Bank for Reconstruction and Development)
Masyhud Ali(2006), Manajemen Risiko, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada.
Risiko kredit ini telah menyebabkan harapan investor memperoleh bunga serta pokok investasi maupun tabungannya ataupun capital gain berubah menjadi kerugian bila bank jatuh bangkrut atau unit reksa dana gagal membayar redemption atau bila harga saham dan obligasi jatuh.
Fokus manajemen risiko yang utama adalah portofolio hutang (loan), meskipun prinsip-prinsip yang berkaitan dengan penentuan kelayakan kredit, berlaku untuk penilaian pihak yang mengeluarkan instrumen keuangan.
Secara umum terdapat tiga tipe risiko kredit antara lain:
• Personal or consumer risk
• Corporate or company risk
• Sovereign or country risk
Namun bagi bank risiko kerugian menyusul terjadinya risiko kredit merupakan hal yang wajar mengingat hal itu terkait dengan bisnis inti bank yaitu lending based business. Bank merupakan lembaga dengan tingkat leverage atau debt-equity ratio yang tinggi. Fakta itu telah menyebabkan permodalan bank dapat tergerus habis seketika dalam waktu singkat bila para defaultnya memiliki default rates yang tinggi.
Terdapat 3 macam cara untuk mengukur risiko kredit:
1. Qualitative models
2. Credit Scoring models
3. Newer Models
Sumber:
Anthony Saunders, dan Marcia Millon Cornett (2008), Financial Institutions Management: A Risk Management Aproach, New York, McGraw-Hills Companies,Inc.
Hennie Van Greuning, Sonja Brajovic Bratanovic (2003),Analyzing and Managing Bangking Risk: A framework for assessing Corporate Governance and Financial Risk,Washington,Published by The World Bank (The World Bank for Reconstruction and Development)
Masyhud Ali(2006), Manajemen Risiko, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada.
Monday, 8 March 2010
Risk Management
Risk Management
Risiko dapat didefinisikan sebagai "ukuran yang mengantisipasi perbedaan antara
harapan dan kenyataan " Analisis resiko adalah identifikasi risiko dan penilaian relevansi mereka dalam menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan tentang bagaimana mengelola risiko (Angel Egbuji,1999, Record Management Journal, Vol 9 No.2, August 1999). Analisa risiko mempunyai dua tujuan:
1. Untuk menjamin bahwa manajemen tidak sengaja mengabaikan secara signifikan atau kebetulan ancaman terhadap organisasi.
2. Untuk menjamin bahwa dengan analisis biaya-manfaat, manajemen menghindari menghabiskan lebih banyak untuk mengendalikan eksposur dari potensi kerugian.
Dalam menganalisa risiko, ada kebutuhan untuk memantau interaksi organisasi dengan lingkungan di mana ia beroperasi untuk itu adalah interaksi kompleks ini yang menciptakan kerentanan.
Risiko dapat didefinisikan sebagai "ukuran yang mengantisipasi perbedaan antara
harapan dan kenyataan " Analisis resiko adalah identifikasi risiko dan penilaian relevansi mereka dalam menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan tentang bagaimana mengelola risiko (Angel Egbuji,1999, Record Management Journal, Vol 9 No.2, August 1999). Analisa risiko mempunyai dua tujuan:
1. Untuk menjamin bahwa manajemen tidak sengaja mengabaikan secara signifikan atau kebetulan ancaman terhadap organisasi.
2. Untuk menjamin bahwa dengan analisis biaya-manfaat, manajemen menghindari menghabiskan lebih banyak untuk mengendalikan eksposur dari potensi kerugian.
Dalam menganalisa risiko, ada kebutuhan untuk memantau interaksi organisasi dengan lingkungan di mana ia beroperasi untuk itu adalah interaksi kompleks ini yang menciptakan kerentanan.
Subscribe to:
Posts (Atom)