Banyak orang di Indonesia kurang menggunakan waktu dengan tepat pada saat sedang menunggu. Mereka biasanya memanfaatkan waktunya dengan menelepon,bermain game,membaca ataupun browsing dengan menggunakan hp smartphone atau menggunakan laptop. Orang jarang menggunakan waktunya untuk memikirkan ide-ide baru. Prinsipnya sama dengan "out of the box". Menumbuhkan kebiasaan ini haruslah dimulai dari kecil. Memang budaya pendidikan di Indonesia kurang sesuai dengan prinsip Out of the box.
Kembali ke topik, ide-ide bisnis kreatif dapat muncul waktu kita menggunakan waktu menunggu dengan berpikir. Memang hal itu menimbulkan kesan melamun bagi orang yang melihatnya. Akan tetapi ide baru bahkan ide kreatif dapatmuncul dari proses itu. Google bahkan mendesign kamar mandi nya senyaman mungkin dikarenakan ide baru kerap muncul dari tempat itu.
Belakangan ini saya berpikiran untuk menciptakan jalur bis yang menghubungkan antara Depok-Ragunan. Sarana bis ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kemacetan yang sering terjadi pada pagi hari di Srengseng Sawah. Terdapat empat titik kemacetan antara jalur Depok dan Jakarta; titik kemacetan yang pertama terdapat di Universitas Indonesia, yang kedua di Srengseng Sawah, yang ketiga sebelum stasiun tanah abang, dan yang keempat sepanjang Tanjung Barat hingga Ragunan dan sepanjang jalan raya pasar minggu. Rata-rata waktu yang dibutuhkan melewati titik-titik kemacetan bervariasi, kurang lebih 10 menit bagi sepeda motor dan 20-30 menit bagi kendaraan roda empat dan bus. Faktor kemacetan ini disebabkan karena banyaknya alat transportasi yang melintas oleh para commuter. Menurut pendapat saya tingkat kemacetan dapat dikurangi dengan cara menggunakan transportasi massal yaitu bis dengan tujuan terminal busway ragunan. Penumpang bis Depok dan Ragunan ini secara otomatis akan berpindah ke busway.Nah disinilah perlu kearifan lokal dan kerja samanya dari manajemen trans jakarta dalam menyediakan alat angkut tambahan bagi penduduk Depok. Secara perhitungan bisnis biaya yang harus dikeluarkan penumpang adalah Rp.30.000,- dengan perhitungan Rp.12.000,- dari Depok-Ragunan, dan busway Rp.2.000,-/pagi hari dan Rp.3.500,-/sore hari. Bus yang dipergunakan adalah bus yang berisi 36 kursi. Biaya bahan bakar untuk bus pulang pergi sebesar Rp. 200.000,-. Untuk menghemat biaya operasional bus ini dapat menunggu di Ragunan, sehingga pada waktu sore bus tersebut dapat kembali lagi ke Depok. Nah permasalahan yang timbul adalah dimana terminal bus ini di Ragunan, dan berapa luas lahan yang dibutuhkan untuk 10-20 bus?Hal ini perlu dilakukan survei lebih lanjut...
No comments:
Post a Comment