Thursday 22 December 2011

Identifikasi Risiko 2012

Tahun 2011 tinggal beberapa hari lagi dan kini saatnya bagi perusahaan untuk mengreview perkiraan-perkiraan risiko di awal tahun dan fakta yang terjadi selama 2011. Hal ini diperlukan untuk membuat perkiraan risiko untuk tahun 2012 nanti karena risk management merupakan sistem yang kontinyu. Kegiatan review risiko bertujuan untuk melakukan risk assessment dimana selain itu diperlukan juga identifikasi risiko baru. Di dalam risk assessment, risiko-risiko dapat dikelompokkan ke dalam 4 kuadrant. Kuadran I: high impact, low likelihood, Kuadrant II: Low impact Low Likelihood, Kuadrant III: High Impact,High likelihood, Kuadrant IV:Low Impact,High likelihood.
Dibawah ini akan diberikan beberapa contoh risiko, diharapkan dapat memberi gambaran bagi anda.

Bencana alam seperti gempa bumi, angin kencang dapat dimasukkan ke dalam kuadrant I. Agar dapat memahami dampak bencana alam di Indonesia secara lengkap anda dapat melihat website http://www.preventionweb.net/english/countries/statistics/risk.php?cid=80. Auto liability yang jarang terjadi dan memiliki dampak kecil dapat dimasukkan ke dalam kuadaran II. Risiko keuangan yang dapat mempengaruhi net income seperti currency fluctuation, political risk, dan commodity pricing. Kompensansi pekerja yang sering terjadi dan memiliki dampak kecil dapat dimasukkan ke dalam kuadran IV.

Tujuan dari Risk assessment adalah dapat mengkontrol risiko dan dapat menimalisir kerugian yang disebabkan risiko. Menurut anda, risiko apa saja di tahun 2012? :)

Monday 19 December 2011

Change Your Target Market

Beberapa hari yang lalu saya membaca artikel di Jakarta post yang memuat tentang hasil survei yang dilakukan oleh Mark Plus Consultant. Artikel tersebut mengatakan bahwa Indonesia merupakan pasar potensial bagi produsen yang memiliki target market young age (18-30 years). Mengapa? Karena dalam piramida penduduk Indonesia, Penduduk yang berumur 18-30 tahun kaum muda Indonesia berada dalam jumlah besar. Selain itu jumlahkaum muda urban terkonsentrasi pada kota-kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya, Surabaya, dan Medan. Perilaku dari kaum muda urban ini bersifat konsumtif dan dapat menjadi kebiasaan (habit). Informasi ini sangat bermanfaat bagi pengusaha-pengusaha untuk mengalihkan target market mereka ke kaum muda urban.

Saturday 17 December 2011

Strategi Investasi 2012

Tahun 2011 tinggal menghitung hari, dan dalam hitungan jam akan memasuki tahun 2012. Mungkin selama tahun 2011 ini, investor mengalami keuntungan atau bahkan mengalami kerugian. Bagi investor Ini saatnya bagi investor untuk membuat rencana portofolio 2012 sehingga aset-aset yang mengakibatkan kerugian di 2011 dapat diganti dengan aset-aset yang akan menghasilkan keuntungan.
Portofolio dapat berupa saham, bond, surat-surat berharga, emas, deposito. Jika melihat krisis eropa yang sedang terjadi maka sebaiknya jangan memilih saham-saham ataupun surat hutang perusahaan ataupun anak perusahaannya. Investor lokal (Indonesia) dapat memilih perusahaan-perusahaan lokal ataupun BUMN yang telah go publik yang menunjukkan kinerja yang baik selama triwulan ke IV. Sebagai catatan, Kementerian BUMN telah mengumumkan bahwa di tahun 2012 akan ada 4 BUMN yang go public.Oleh karena itu amatilah BUMN yang potensial untuk go public, simpan dana anda, dan beli lah saham BUMN tersebut di kemudian hari. Investor juga dapat mengalihkan portofolionya ke pasar bursa Asia ataupun Amerika yang tidak terkena imbas krisis eropa.
Bagaimana dengan emas? Ada kecendrungan harga emas mengalami penurunan di akhir triwulan ke IV 2011, akan tetapi melihat kecendrungan harga emas mengalami kenaikan 20% setiap tahun dan melihat tren dari perilaku orang Amerika yang memilih membeli emas ketika keadaan Amerika mengalami penurunan maka emas masih dapat dimasukkan dalam portofolio.
Mulailah membuat rencana diversifikasi portofolio 2012 anda mulai dari sekarang.Diversifikasi portofolio tergantung pada sejauh mana investor memahami risiko dan sejauh mana investor berani menanggung risiko. Sebagai penutup ingat lah selalu "Don't put eggs in one basket even that you don't sell eggs".

Friday 16 December 2011

Indonesia masuk Investment Grade lagi setelah 14 tahun

Indonesia mendapatkan perubahan peringkat utang dari BB+ menjadi BBB- dengan prospek stabil oleh Fitch Rating. Perubahan ini mendapatkan respon positif dari Bank Indonesia. Hal ini menjadi kabar yang mengejutkan bagi sejumlah kalangan karena mereka memperkirakan rating investment grade baru akan diperoleh pada awal 2012. Perubahan peringkat utang ini didasari oleh konsistensinya kebijakan pemerintah.
Dengan masuknya Indonesia menjadi investment grade akan membawa sinyal positif bagi investor asing. Indonesia akan menjadi salah satu tujuan investor asing untuk menanamkan modalnya ke Indonesia. Panen investasi ini sebaiknya diarahkan sesuai dengan tujuan pemerintah dan janganlah mengurbankan rakyat ataupun lingkungan. Seperti yang kita ketahui dengan masuknya investor asing, pemerintah terkadang lalai/kurang memperhatikan lingkungan.
Pemerintah sebaiknya memperbaiki/mengadakan infrastruktur yang mendukung proses investasi. Pemerintah juga harus gencar memerangi korupsi, sehingga investor asing tetap percaya pemerintah Indonesia.

Tuesday 6 December 2011

Krisis Eropa dan peran negara Asia

Krisis ekonomi di kawasan Eropa dan Amerika Serikat belum juga pulih hingga di penghujung tahun 2011 ini dari krisis keuangan 2007. Krisis keuangan ini menimpa beberapa negara di Eropa, antara lain Yunani, Italia, Spanyol, Portugal, dan Irlandia. Krisis keuangan selain berdampak ekonomi juga berdampak pada politik, setelah Perdana Menteri George Papandreou dipaksa mundur oleh pihak oposisi, Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi pun akhirnya menjadi korban.

Krisis Eropa dimulai dari Yunani dan merembet ke Italia, Spanyol, Portugal dan Irlandia. Penyebabnya negara tersebut memiliki utang yang lebih besar dari GDP nya dan juga sempat mengalami defisit (pengeluaran negara lebih besar dari GDP). Penggunaan utang sebagai sumber kapital untuk membangun negara dapat dipergunakan dengan catatan sumber pembiayaan tersebut dipergunakan sebagaimana mestinya. Yunani menggunakan utang untuk pos-pos pembiayaan yang tidak produktif antara lain membiayai subsidi, dana pensiun, PNS, dll. Hal ini berdampak pada utang yang lebih besar dari GDP. Pada saat ini utang Yunani diperkirakan telah mencapai 120% dari posisi GDP-nya, walaupun banyak analis yang memperkirakan bahwa data sesungguhnya kemungkinan lebih besar dari itu. Portugal mempunyai cerita yang berbeda dengan Yunani. Pemerintah Portugal mencatat pengeluaran besar-besaran untuk keperluan yang tidak perlu atau dapat dikatakan sebagai pemborosan APBN sejak tahun 1974. Pengeluaran tersebut seperti biaya untuk membayar pihak-pihak tertentu yang menjadi makelar atau konsultan pada proyek-proyek pemerintah yang dikerjakan bersama dengan pihak swasta. Pemerintah Portugal selalu merekrut PNS setiap tahun selama 40 tahun sehingga mencapai jumlah yang tidak efektif, dan membayar gaji dan tunjangan yang terlalu besar bagi pejabat tinggi negara.

Krisis eropa ini dapat menjalar hingga Asia. Negara-negara di Asia yang menjalin kerja sama ekonomi dengan negara Eropa yang mengalami krisis akan mengalami gangguan. Devisa negara dari hasil ekspor ke negara Eropa mengalami penurunan, selain itu kunjungan wisatawan eropa ke negara-negara Asia akan mengalami kelesuan. Sektor-sektor devisa yang diperoleh dari Eropa harus dialihkan ke negara-negara Asia. Oleh sebab itu Asia memerlukan kerja sama regional yang kuat antar negara-negara Asia. Kerja sama ini diperlukan sebab negara-negara di Asia merupakan target pasar bagi eropa dan amerika sehingga produsen negara-negara di Asia harus mengalihkan target pasarnya ke negara-negara di Asia. Pemasaran wisatawan harus gencar di lakukan antar negara-negara Asia. Hal ini perlu mendapat dukungan dari sektor maskapai penerbangan, perhotelan dan peran pemerintah dalam menarik wisatawan Asia. Maskapai penerbangan harus melirik negara-negara yang mempunyai populasi besar dan juga yang memiliki keadaan ekonomi yang sehat di Asia seperti China, Indonesia, India, Korea Selatan, Malaysia. Tiket pesawat yang relevan dan adanya rute penerbangan merupakan daya tarik tersendiri dan diperlukan juga peran pemerintah dalam kemudahan mengurus visa dan fiskal masuk bagi wisatawan. Selain itu pemerintah juga harus gencar melakukan promosi pariwisata ke negara-negara di Asia dan hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pameran pariwisata.