Tuesday 6 December 2011

Krisis Eropa dan peran negara Asia

Krisis ekonomi di kawasan Eropa dan Amerika Serikat belum juga pulih hingga di penghujung tahun 2011 ini dari krisis keuangan 2007. Krisis keuangan ini menimpa beberapa negara di Eropa, antara lain Yunani, Italia, Spanyol, Portugal, dan Irlandia. Krisis keuangan selain berdampak ekonomi juga berdampak pada politik, setelah Perdana Menteri George Papandreou dipaksa mundur oleh pihak oposisi, Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi pun akhirnya menjadi korban.

Krisis Eropa dimulai dari Yunani dan merembet ke Italia, Spanyol, Portugal dan Irlandia. Penyebabnya negara tersebut memiliki utang yang lebih besar dari GDP nya dan juga sempat mengalami defisit (pengeluaran negara lebih besar dari GDP). Penggunaan utang sebagai sumber kapital untuk membangun negara dapat dipergunakan dengan catatan sumber pembiayaan tersebut dipergunakan sebagaimana mestinya. Yunani menggunakan utang untuk pos-pos pembiayaan yang tidak produktif antara lain membiayai subsidi, dana pensiun, PNS, dll. Hal ini berdampak pada utang yang lebih besar dari GDP. Pada saat ini utang Yunani diperkirakan telah mencapai 120% dari posisi GDP-nya, walaupun banyak analis yang memperkirakan bahwa data sesungguhnya kemungkinan lebih besar dari itu. Portugal mempunyai cerita yang berbeda dengan Yunani. Pemerintah Portugal mencatat pengeluaran besar-besaran untuk keperluan yang tidak perlu atau dapat dikatakan sebagai pemborosan APBN sejak tahun 1974. Pengeluaran tersebut seperti biaya untuk membayar pihak-pihak tertentu yang menjadi makelar atau konsultan pada proyek-proyek pemerintah yang dikerjakan bersama dengan pihak swasta. Pemerintah Portugal selalu merekrut PNS setiap tahun selama 40 tahun sehingga mencapai jumlah yang tidak efektif, dan membayar gaji dan tunjangan yang terlalu besar bagi pejabat tinggi negara.

Krisis eropa ini dapat menjalar hingga Asia. Negara-negara di Asia yang menjalin kerja sama ekonomi dengan negara Eropa yang mengalami krisis akan mengalami gangguan. Devisa negara dari hasil ekspor ke negara Eropa mengalami penurunan, selain itu kunjungan wisatawan eropa ke negara-negara Asia akan mengalami kelesuan. Sektor-sektor devisa yang diperoleh dari Eropa harus dialihkan ke negara-negara Asia. Oleh sebab itu Asia memerlukan kerja sama regional yang kuat antar negara-negara Asia. Kerja sama ini diperlukan sebab negara-negara di Asia merupakan target pasar bagi eropa dan amerika sehingga produsen negara-negara di Asia harus mengalihkan target pasarnya ke negara-negara di Asia. Pemasaran wisatawan harus gencar di lakukan antar negara-negara Asia. Hal ini perlu mendapat dukungan dari sektor maskapai penerbangan, perhotelan dan peran pemerintah dalam menarik wisatawan Asia. Maskapai penerbangan harus melirik negara-negara yang mempunyai populasi besar dan juga yang memiliki keadaan ekonomi yang sehat di Asia seperti China, Indonesia, India, Korea Selatan, Malaysia. Tiket pesawat yang relevan dan adanya rute penerbangan merupakan daya tarik tersendiri dan diperlukan juga peran pemerintah dalam kemudahan mengurus visa dan fiskal masuk bagi wisatawan. Selain itu pemerintah juga harus gencar melakukan promosi pariwisata ke negara-negara di Asia dan hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pameran pariwisata.


No comments:

Post a Comment